Senin, 14 Maret 2016

Partai Gerindra " Ahok Dia Pintar Sayangnya Dia Tidak Tahu Terima Kasih "

Daftarsabungayam - Kemesraan Basuki Tjahaja Purnama dengan kata lain Ahok serta Partai Gerindra saat ini telah jadi masa lalu. Dalam Penentuan Gubernur DKI Jakarta th. 2017 partai garapan Prabowo Subianto itu telah meyakinkan tidak bakal mengusung bekas kadernya itu. Partai Gerindra kelihatannya begitu dendam pada bekas Bupati Belitung Timur itu.

Bagaimana tak, dalam Penentuan Gubernur DKI Jakarta, Gerindra pilih Ahok untuk berpasangan dengan Joko Widodo. Waktu resmi mundur dari partai berlambang garuda itu, beberapa politisi Gerindra juga kompak menyebutkan Ahok adalah sosok yang tidak tahu terima kasih.

Sesudah resmi mundur dari Partai Gerindra sejak September 2014 lantas, malah buka pintu peperangan pada Ahok serta Gerindra. Ahok serta beberapa elite Gerindra seringkali sama-sama sindir. Dari masalah keterlibatan dalam masalah pembelian Tempat tinggal Sakit Sumber Waras hingga Pilgub DKI jadi bahan dari Gerindra untuk menyerang Ahok. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon adalah satu diantara elite Gerindra yang paling keras menyindir Ahok. Wakil Ketua DPR itu begitu meyakini Ahok ikut serta dalam masalah korupsi RS Sumber Waras.

 " Bila penyalahgunaan serta tindak korupsi, ini masuk dalam kelompok grand corruption atau korupsi besar. Jadi saya heran kok ada pimpinan baru yang saat ini konon menyampaikan tak ada korupsi di situ. Sesaat pimpinan lama bicara terang ada tindak pidana korupsi di situ, " kata Fadli Zon.

Mendengar pernyataan dari Fadli Zon itu, seperti umum Ahok segera naik pitam serta menantang Fadli Zon menunjukkan benarkah ia ikut serta dalam korupsi RS Sumber Waras. " Aduh, Fadli Zon lu denger. Jadi suruh Fadli Zon yang terhormat, yang terhormat nih janganlah kelak tersinggung lagi, anggota dewan yang terhormat, Wakil Ketua DPR RI mungkin saja dapat kasih tau pada KPK, korupsinya si Ahok tuh semakin besar demikian, temuannya ini, ya berikan dong, " balas Ahok.

Butuh diingat, waktu Ahok masihlah jadi Wakil Gubernur DKI atau masihlah jadi kader Partai Gerindra, Fadli Zon adalah satu diantara sosok yang seringkali puja puji kemampuan Ahok serta Jokowi. Satu diantaranya, waktu 100 hari kepemimpinan keduanya, Fadli Zon mengklaim Ahok sudah membawa angin fresh di ibukota negara.

 " Sebagai Partai yang turut mengusung Jokowi-Basuki, kami menilainya kemampuan mereka sangat baik. Mulai sejak 15 Oktober dilantik, Jokowi-Basuki telah tunjukkan kemampuan cepat, tanggap serta tahu prioritas, " kata Fadli th. 2013 lantas.

Menurut Fadli sebagian kebijakan strategis, baik makro ataupun mikro sudah ditetapkan. Pada Oktober, Kartu Jakarta Sehat serta Jakarta Pandai telah didistribusikan.

 " Kita juga saksikan kebijakan Jokowi-Basuki menambah Gaji Buruh jadi Rp 2, 2 juta, " tuturnya.

Berkaitan banjir, Fadli Zon menyebutkan Jokowi-Ahok telah mulai menghadapi mulai sejak November 2012. Ada pengerukan sungai, serta normalisasi kali. Juga menjajaki Deep Tunnel terowongan multifungsi.

Musuh Ahok dalam perang verbal tidak cuma Fadli Zon, ada juga nama Ketua DPD Gerindra yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik yang dapat disebutkan musuh bebuyutan dari Ahok. Paling anyar, Taufik menyanggah pernyataan Ahok menyebutkan perlu dana besar bila menginginkan maju lewat partai politik di Pilgub DKI 2017.

 " Tidak ada. Saat 2012 (Pilgub DKI) Ahok sekalipun tidak ngeluarin uang, " kata Taufik.

Partai Gerindra mulai lakukan serangan pada bekas kadernya sekalian Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama dengan kata lain Ahok. Calon petahana dalam Pilgub DKI 2017 kelak, dikira sebagai sosok tidak ingin memikirkan serta asal berucap di depan umum.

Hal semacam ini disibakkan Ketua Bagian Advokasi DPP Gerindra, Habiburakhman dalam diskusi bertopik 'Jakarta Tanpa ada Ahok' di bilangan Tebet, Jakarta Selatan.

 " Mulut Ahok itu lebih cepat daripada otaknya. Berapakah kali dia jadi keluarin kalimat kasar. Seseorang ibu-ibu juga jadi korban dikatain maling sama dia. Ini pemimpin jenis apa? " kata Habiburakhman, Jumat (11/3).

Diluar itu, Ahok sempat juga melemparkan kalimat yg tidak layak waktu wawancara di Kompas TV. Sayangnya, KPI cuma memberi peringatan keras pada stasiun tv tanpa ada memberi peringatan pada Ahok.

 " Ini ironi untuk saya. KPI bahkan juga tak memanggil Ahok yang telah berkomentar tak layak di tv nasional, " keluh dia.

Tidak senang dengan itu, politisi Gerindra mengungkap kalau ada permasalahan baru berkaitan pernyataan Ahok yang menyampaikan kalau ada surga di Hotel Alexis. Menurut Habiburakhman, permasalahan itu akan tidak pernah dikerjakan karena Ahok sepakat karenanya ada prostitusi ilegal.

 " Akan tidak usai. Orang gubernurnya saja sepakat dengan prostitusi yang teroganisir serta tak ada anggota DPRD yang menyentuh itu, " kata Habiburakhman.

Menurut dia dari pengetahuan Ahok itu, DPRD mungkin memakai haknya seperti terdaftar dalam pasal 76 UU Nomer 23 th. 2015 mengenai Pemerintahan Daerah yang tercatat, seseorang kepala daerah dapat diberhentikan bila lakukan keresahan pada sekumpulan orang-orang.

Inilah berita yang bisa didapatkan Daftarsabungayam untuk para pembaca setia kami.
Salam admin Daftarsabungayam

Untuk pendaftaran silahkan isi data -data yang kami minta dibawah ini, apabila ada kesulitan anda bisa bertanya langsung di Live Chat, Terima kasih sudah mau bergabung dengan kami. bergabung dengan kami.