Daftarsabungayam - Partai Gerindra yaitu partai pertama yang memasukkan nama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta yang ditetapkan Minggu (27/12/2015) lantas.
Saat itu, nama Emil (sapaan Ridwan Kamil) nampak sebagai calon dari kelompok eksternal berbarengan dengan Sekda DKI Saefullah serta bekas Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsuddin.
Sesaat dari kelompok internal, terdaftar Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani, Wakil Ketua Dewan Pembina Sandiaga Uno, anggota DPR RI Biem Benjamin, anggota DPRD DKI Mohamad Sanusi, serta Taufik.
Sesudah pemilihan 8 kandidat itu, Partai Gerindra mengadakan perkumpulan dengan mengundang 8 kandidat tersebut di Hotel Sari Pan Pasific, Rabu (27/1/2016). Walau demikian, Emil tak ada ketika itu.
" Bila Ridwan Kamil tadi pagi telah ngabarin saya. Dia katakan, 'kang, minta maaf saya tak dapat ada dengan cara fisik lantaran lagi ada acara di Bandung', " tutur Ketua DPD Partai Gerindra DKI Mohammad Taufik.
Tetapi, ketidakhadiran Emil waktu itu tak dikira sebagai satu penolakan oleh Partai Gerindra. Gerindra tetaplah mengundang Emil berbarengan dengan nama akan calon gubernur yang lain di Hotel Aryaduta, Jumat (12/2/2016).
Tetapi, lagi-lagi Emil tak datang. Sepanjang namanya nampak dalam bursa cagub DKI, Emil tak pernah memberi jawaban tegas apakah bakal maju atau tak. Walau sebenarnya, dia di dukung oleh hasil survey yang memberikan popularitas dan elektabilitas yang tinggi. Emil tetaplah bungkam serta mengambil keputusan untuk shalat istikharah.
Berikanlah ultimatum
Akibat ketidakpastian ini, Partai Gerindra pernah berikan ultimatum pada Emil untuk selekasnya memutuskan. Ketua Tim Penjaringan Cagub DKI Partai Gerindra, Syarif memberi ultimatum pada Ridwan Kamil untuk selekasnya memastikan pilihan hingga batas saat 20 April.
" Ridwan Kamil mesti selekasnya deklarasi sebelumnya 20 April. Mengapa? Lantaran partai ini kan ada mekanismenya. Mudah-mudahan sebelumnya 20 April dia bakal menjawab pertanyaan Gerindra, apakah ingin atau tak, " tutur Syarif.
Syarif menyampaikan, Partai Gerindra tak dapat berlama-lama menanti Ridwan Kamil. Mekanisme penjaringan mesti tetaplah dikerjakan bila Ridwan Kamil menyebutkan siap maju sebagai kandidat cagub. Emil memanglah tak pernah penuhi undangan Gerindra.
Tetapi, Emil malah menyambangi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di Balai Kota, Kamis (25/2/2016) lantas. Bahkan juga, diakuinya mengulas politik dengan Basuki.
" Jadi inti ketemu Pak Ahok yaitu kulo nuwun (minta izin) belajar program serta Pak Ahok juga tertarik belajar ke Bandung mengenai berupaya namun tak perlu izin. Bekasnya ngomongin politik memanglah, " kata Emil sembari tertawa.
Diluar itu, Emil juga berjanji akann berikan ketentuan tentang kesediaannya berperan serta dalam Pilkada DKI 2017, hari ini. (Baca : Gerindra Sediakan Cagub DKI yang Sama Bagusnya dengan Ridwan Kamil)
Cinta ditolak
Emil juga penuhi janjinya untuk menginformasikan keputusannya pada Senin ini masalah apakah dia bakal turut atau tak dalam pilkada DKI Jakarta th. depan. Dalam konferesi pers yang di gelar di Balai Kota Bandung, hari ini, Ridwan Kamil menyatakan kalau dianya akan tidak turut bertarung di Pilkada DKI 2017.
" Saya tidak bakal maju ke Pilkada DKI 2017, " tutur Emil.
Ia beralasan, saat bakti yang baru selesai pada 2018 jadi pertimbangan besar untuk mengambil keputusan tinggal di Bandung. Tentang hal semacam itu, Syarif menghormati ketentuan Emil.
Tetapi, dia menyayangkan Ridwan tak memperhitungkan keinginan warga Jakarta sampai kini.
Misal saja, kata dia, Ridwan semakin banyak mendengar keinginan warga Jakarta, narasi bakal tidak sama. (Baca : Ridwan Kamil : Saya Tidak Bakal Maju ke Pilkada DKI 2017)
" Gerindra menghormati ketentuan Kang Emil (sapaan Ridwan Kamil). Tetapi (Gerindra) menyayangkan lantaran keperluan warga Jakarta juga tak diperhitungkan. Bila saja warga Jakarta disuruhi gagasannya oleh Kang Emil, jadi di pastikan semakin lebih mendorong Kang Emil pindah ke Jakarta, " tutur Syarif.
Hal yang paling bikin Syarif terasa kecewa yaitu keragu-raguan Ridwan dalam memutuskan. Walau sebenarnya, kata dia, Ridwan Kamil mungkin saja sukses dalam Pilkada DKI bila meyakini serta menyebutkan maju Pilkada DKI 2017.
" Sesungguhnya ini bukanlah masalah warga Bandung atau warga Jakarta, namun masalah Kang Emil sendiri yang peragu, " tutur dia.
Inilah berita yang bisa didapatkan Daftarsabungayam untuk para pembaca setia kami.
Salam admin www.7mmbet.infowww.7mmbet.info
Untuk pendaftaran silahkan isi data -data yang kami minta dibawah ini, apabila ada kesulitan anda bisa bertanya langsung di Live Chat, Terima kasih sudah mau bergabung dengan kami. bergabung dengan kami.