Daftarsabungayam -Kapolri Jenderal Badrodin Haiti meyakinkan pria yang lakukan teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat bernama Afif. Ia pernah dilatih di kamp militer di Aceh.
Berdasar pada data yang dikumpulkan dari situs Mahkamah Agung (MA), Jumat (15/1/2016), Afif yang bernama asli Sunakim dididik militer di Pegunungan Desa Jalin, Kecamatan Jantho, Aceh Besar. Kursus militer itu mulai berdenyut mulai sejak 2010.
Afif serta 40 orang yang lain ikuti kursus memakai senjata AK 47, M16, stategi tempur, menembak, membaca kompas langkah bertahan, langkah mengevakuasi kawan, bela diri serta kekuatan fisik.
Mereka datang dari Aceh, Solo, Jawa Barat, Sulawesi, Medan, Lampung serta Jakarta serta dibagi ke 3 regu. Manfaat menyaru, tempat latihan ini dikerjakan di pegunungan yang perlu ditempuh dengan jalan kaki sepanjang 7 jam. Pendidikan itu berjalan dua bln..
Materi kursus seperti langkah menembak yang baik dengan posisi yang berdiri yakni posisi kaki kiri majukan sedikit ke depan hingga posisi tubuh sedikit serong.
Terakhir posisi itu yang digunakan Afif waktu beraksi di dalam Jalan MH Thamrin.
Mereka juga belajar menyerang regu yang tengah jalan. Kepala regu lantas memberitahu yang ada di belakangnya, serta regu dibelah dua ke kanan serta ke kiri. Seluruhnya posisi lantas sejajar (standded line) dengan maksud supaya tak ada yang sama-sama tembak. Lantas mereka mesti berlindung (take cover) yang disesuikan dengan medan. Bila ada pohon, jadi berlindung dibalik pohon, bila ada batu berlindung dibalik batu.
Hal semacam ini dikerjakan Afif waktu tindakan mereka mendadak digerebek aparat serta mereka mencari perlindungan dibalik mobil di samping parkiran Starbucks.
Begitupun bila regu mendadak disergap. Mereka mesti segera tiarap serta berguling ke kanan atau ke kiri mencari perlindungan. Mereka juga diajari berperang di medan tebing. Seluruhnya gerakan regu mesti sesuai sama perintah komandan, maju, bertahan, atau mundur.
Masuk bln. Maret 2010, polisi menyisir tempat itu serta berlangsung kontak senjata, tepatnya di Lamkebau, Kecamatan Seulimun. Dalam adu tembak itu, tiga orang anggota Brimob wafat dunia, 1 warga wafat serta 11 anggota Brimob luka-luka. Mengenai grup itu lantas sukses diringkus serta dibawa ke Jakarta untuk diadili, termasuk juga Afif.
Pada 20 Desember 2010, mereka dihukum 7 th. penjara--termasuk Afif. Vonis itu dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta pada 31 Maret 2011 oleh ketua majelis Celine Rumansi dengan anggota Sumantri serta Syafrullah.
Lalu, siapakah sponsor kursus Aceh itu? Mahkamah Agung (MA) menyebutkan Abu Bakar Baasyir lah sebagai otak dibalik pendidikan militer itu. Abu Bakar sekarang ini tengah ajukan peninjauan kembali (PK) atas vonis 15 th. penjara yang diterimanya. Abu Bakar dipenjara di LP Nusakambangan, Jawa Tengah serta sistem PK-nya tengah disidangkan di PN Cilacap.
Abu Bakar menyanggah ikut serta dalam masalah kursus Aceh itu.
" Didalam kenyataan persidangan yang tersingkap tak ada satu saksipun yang menyebutkan bahwa latihan militer di Aceh untuk aktivitas terorisme terkecuali cuma untuk persiapan i'daad, " kata Abu Bakar dalam permintaan kasasinya.
Disamping itu, Tim Pembela Muslim (TPM) Achmad Michdan menyampaikan masalah memori peninjauan kembali, ada dua persoalan pokok yang di sampaikan, yaitu bahwa ada pertimbangan hukum yang salah masalah vonis pada Ba'asyir.
" Hakim tak memberi pertimbangan saksi-saksi persidangan yang perlu didatangkan dalam sidang bukanlah lewat telekonferensi, " kata Michdan waktu ajukan PK untuk Abu Bakar.
Inilah berita yang bisa didapatkan Daftarsabungayam untuk para pembaca setia kami.
Salam admin Daftarsabungayam
Untuk pendaftaran silahkan isi data -data yang kami minta dibawah ini, apabila ada kesulitan anda bisa bertanya langsung di Live Chat, Terima kasih sudah mau bergabung dengan kami. bergabung dengan kami.