Dalam bhs Arab, grup itu di kenal dengan nama ad-Dawlah al-Islāmiyah fī 'l-ʿIrāq wa-sy-Syām hingga terwujudlah kata Da'isy atau Daesh (داعش, pengucapan bhs Arab : ˈdaːʕiʃ), singkatan " NIIS " dalam bhs Arab. Pada tanggal 29 Juni 2014, grup itu menyebutkan dianya sebagai negara Islam sekalian kekhalifahan dunia yang di pimpin oleh khalifah Abu Bakr al-Baghdadi serta bertukar nama jadi ad-Dawlah al-Islāmiyah (الدولة الإسلامية, " Negara Islam " (NI). Sebagai kekhalifahan, NIIS mengklaim kendali agama, politik, serta militer atas seluruhnya Muslim di semua dunia, serta " keabsahan seluruhnya keamiran, grup, negara, serta organisasi tak disadari lagi sesudah kekuasaan khilāfah meluas serta pasukannya tiba di lokasi mereka " Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebutkan NIIS sudah lakukan pelanggaran hak asasi manusia serta kejahatan perang. Amnesty International melaporkan bahwa grup itu sudah lakukan pembersihan etnis " bertaraf sangatlah besar ". Grup itu dicap sebagai organisasi teroris oleh PBB, Uni Eropa serta negara-negara anggotanya, Amerika Serikat, India, Indonesia, Israel, Turki, Arab Saudi, Suriah, serta negara-negara lain. Kian lebih 60 negara dengan cara segera atau tak segera berperang melawan NIIS.
Group ini permulaannya didirikan dengan nama Jama'at al-Tawhid wal-Jihad pada th. 1999, lalu berhimpun dengan al-Qaeda pada th. 2004. Group ini turut dan pemberontakan Irak setelah pasukan koalisi Barat menyerbu Irak th. 2003. Bln. Januari 2006, group ini berhimpun dengan beberapa grup pemberontak Sunni yang tergabung dalam Dewan Syura Mujahidin. Mereka memproklamasikan pemberntukan Negara Islam Irak (NII) pada bln. Oktober 2006. Setelah Perang Saudara Suriah pecah bln. Maret 2011, NII di bawah kepemimpinan al-Baghdadi mengutus sebagian pejuang ke Suriah pada Agustus 2011. Sebagian pejuang ini mengatakan dirinya Jabhat an-Nuṣrah li-Ahli asy-Syām—Front al-Nusra—dan kuasai banyak daerah yang beberapa besar dihuni warga Sunni di kegubernuran Ar-Raqqah, Idlib, Deir ez-Zor, dan Aleppo. Bln. April 2013, al-Baghdadi menginformasikan penyatuan NII dengan Front al-Nusra dan nama barunya, Negara Islam Irak dan Syam (NIIS). Walau demikian, Abu Mohammad al-Julani dan Ayman al-Zawahiri, semasing pemimpin al-Nusra dan al-Qaeda, menolak penyatuan ini. Setelah perebutan kekuasaan selama delapan bln., al-Qaeda memutus semuanya hubungan dengan NIIS pada tanggal 3 Februari 2014 karena NIIS malas berunding dan " mempesona keras kepala ". Di Suriah, group ini membuat lancar serangan darat pada pasukan pemerintah dan faksi pemberontak dalam Perang Saudara Suriah. Mereka mulai populer setelah menghimpit mundur pasukan pemerintah Irak dari kota-kota besar di Irak barat dalam satu serangan pada awal 2014. Hilangnya kendali Irak atas wilayahnya sendiri mengakibatkan pecahnya pemerintahan Irak dan mengakibatkan aksi militer Amerika Serikat di Irak
NIIS mahir memakai media sosial. Mereka mengepos video-video pemenggalan tentara, warga sipil, wartawan, serta pekerja sosial di Internet serta di kenal lantaran menghancurkan bebrapa website warisan budaya. Beberapa tokoh Muslim di semua dunia mengutuk ideologi serta bebrapa tindakan NIIS ; mereka memiliki pendapat bahwa grup itu telah keluar jauh dari ajaran Islam yang sejati serta semua perbuatannya tak mencerminkan ajaran atau nilai-nilai yang dibawa agama itu Pemakaian nama " Negara Islam " serta rencana kekhalifahan oleh grup itu dikritik dengan cara luas. PBB, NATO, beragam negara, serta beberapa grup Muslim besar menampik keduanya.
Pembentukan, 1999–2006
Sesudah invasi Irak 2003, jihadis Salafi asal Yordania, Abu Musab al-Zarqawi, serta grup militannya, Jama'at al-Tawhid wal-Jihad (didirikan th. 1999), nampak pada step awal pemberontakan Irak melalui rangkaian serangan bunuh diri pada masjid Islam Syi'ah, warga sipil, tubuh pemerintahan Irak, serta tentara Italia yang ikut serta dalam Multi-National Force pimpinan Amerika Serikat. Grup Al-Zarqawi dengan cara resmi berbaiat pada jaringan al-Qaeda Osama bin Laden pada bln. Oktober 2004 serta ganti namanya jadi Tanzim Qaidat al-Jihad fi Bilad al-Rafidayn (تنظيم قاعدة الجهاد في بلاد الرافدين, " Organisasi Pusat Jihad di Mesopotamia "), umum di kenal dengan nama al-Qaeda di Irak (AQI) Serangan pada warga sipil, pasukan pemerintah serta pasukan keamanan Irak, diplomat serta tentara asing, serta konvoi Amerika Serikat berjalan dengan cara intens. Dalam surat pada al-Zarqawi bln. Juli 2005, wakil ketua al-Qaeda Ayman al-Zawahiri merumuskan gagasan empat step untuk memperluas Perang Irak. Gagasan itu meliputi pengusiran pasukan A. S. dari Irak, pembentukan pemerintahan kekhalifahan Islam, penyebaran perseteruan ke negara tetangga Irak yang sekuler, serta konflik dengan Israel. Surat itu mengatakan bahwa gagasan itu " mempunyai tujuan melawan organisasi Islam baru apa pun memiliki bentuk "
Pada bln. Januari 2006, AQI berhimpun dengan kelompok-kelompok pemberontak Irak kecil dibawah organisasi bernama Dewan Syura Mujahidin (DSM). Menurut Brian Fishman, tindakan al-Qaeda adalah pencitraan semata sekalian usaha untuk memasukkan unsur-unsur Irak serta mungkin saja menghindari al-Qaeda dari kekacauan taktik al-Zarqawi, terutama pengeboman tiga hotel di Amman oleh AQI pada th. 2005. Pada tanggal 7 Juni 2006, serangan hawa A. S. menewaskan al-Zarqawi ; posisinya digantikan oleh militan asal Mesir, Abu Ayyub al-Masri
Tanggal 12 Oktober 2006, DSM berhimpun dengan tiga grup kecil serta enam suku Islam Sunni dalam " Koalisi Mutayibin ". Grup baru itu bersumpah " untuk menyelamatkan umat Sunni dari penindasan golongan pembangkang (Muslim Syi'ah) serta pasukan pendudukan salibis... untuk kembalikan hak-hak kami sekalipun mesti mengorbankan nyawa... untuk menegakkan janji Allah di muka bumi, serta kembalikan kejayaan Islam ". Satu hari lalu, DSM menginformasikan pembentukan Negara Islam Irak (NII) yang terdiri atas enam kegubernuran Arab Sunni di Irak. Abu Omar al-Baghdadi diangkat sebagai amir, serta al-Masri diangkat sebagai Menteri Perang dalam kabinet NII yang beranggotakan sepuluh orang
Perang Saudara Dengan Suriah
Pada bln. Maret 2011, unjuk rasa menentang pemerintahan Bashar al-Assad di Suriah diawali. Dalam sebagian bln. selanjutnya, kerusuhan pada pengunjuk rasa serta pasukan keamanan menyebabkan militerisasi perseteruan dengan cara bertahap. Bln. Agustus 2011, al-Baghdadi mulai kirim anggota NII cabang Suriah serta Irak yang memiliki pengalaman dalam perang gerilya untuk membangun organisasi di Suriah. Dibawah pimpinan Abu Muhammad al-Julani asal Suriah, grup itu mulai merekrut anggota serta membangun sel di semua Suriah. Bln. Januari 2012, grup itu resmikan dianya dengan nama Jabhat al-Nusra li Ahl as-Sham—Jabhat al-Nusra—biasa di kenal dengan nama Front al-Nusra. Al-Nusra berkembang jadi pasukan tempur memiliki pengalaman. Mereka di dukung oleh warga Suriah yang menentang pemerintahan Assad
Ideologi dan kepercayaan
NIIS yaitu grup Salafi atau Wahhabi. NIIS ikuti penafsiran Islam ekstrem, mensupport kekerasan agama, serta berasumsi Muslim yg tidak setuju dengan penafsirannya sebagai kafir atau murtad. 8 Menurut Hayder al Khoei, pemikiran NIIS diwakili oleh simbolisme Bendera Hitam yang dipakai Muhammad waktu bertempur. Bendera itu menghadirkan simbol Muhammad didalam lingkaran putih dibarengi tulisan " Tidak ada Tuhan terkecuali Allah " Simbolisme seperti ini merujuk pada keyakinan NIIS bahwa kelompoknya bakal kembalikan kejayaan kekhalifahan Islam jaman dahulu beserta semua dampak politik, agama, serta eskatologinya
Menurut beberapa pengamat, NIIS terbentuk dari ideologi Ikhwanul Muslimin, grup Islamis pasca-Utsmaniyah pertama yang berdiri pada akhir 1920-an di Mesir. 168 NIIS ikuti prinsip jihadis global serta ideologi garis keras al-Qaeda serta grup jihadis moderen yang lain. Akan tetapi, sumber-sumber lain mengatakan bahwa grup itu berakar dari Wahhabisme.
Sebagai prinsip penuntunnya, beberapa pemimpin Negara Islam... buka serta memperjelas komitmennya pada aliran Wahhabi Islam Sunni. Grup itu menebarkan gambar-gambar buku teks agama Wahhabi dari Arab Saudi di sekolah-sekolah yang dikendalikannya. Video dari lokasi NIIS menghadirkan teks-teks Wahhabi yang ditemplekan di samping mobil dakwah resmi.
Menurut The Economist, beberapa penentang di ibu kota NIIS, Ar-Raqqah, melaporkan bahwa " ke-2 belas hakim yang sekarang ini menggerakkan system peradilan disana... yaitu orang Saudi ". Praktek Wahhabi Saudi yang juga diyakini grup itu yaitu pembentukan polisi agama untuk menertibkan orang-orang serta mewajibkan salat di masjid, proses hukuman mati, serta penghancuran atau pengaturan lagi bangunan keagamaan non-Sunni. Bernard Haykel menyebutkan kemauan al-Baghdadi sebagai " Wahhabisme yang belum dijinakkan "
NIIs mempunyai tujuan kembalikan beberapa saat kejayaan awal Islam serta menampik semua bidah atau penyesuaian agama Islam yang dikira menyesatkan maksud aslinya. NIIS mengutuk rezim-rezim moderen serta Kesultanan Utsmaniyah lantaran keluar dari Islam yang sejati. NIIS juga berupaya menghidupkan kembali proyek pendirian kekhalifahan Wahhabi yang ditata oleh doktrin Salafis yang ketat. Ikuti kebiasaan Salafi-Wahhabi, NIIS mencap beberapa pengikut hukum sekuler, termasuk juga pemerintah Arab Saudi, sebagai golongan murtad
Golongan Salafi seperti NIIS yakin bahwa cuma kewenangan sahlah yang bisa memimpin jihad, serta prioritas paling utama di lokasi pertempuran seperti negara-negara non-Muslim yaitu penyucian umat Islam. Misalnya, NIIS berasumsi grup Sunni Palestina, Hamas, kafir yg tidak mempunyai kewenangan sah untuk memimpin jihad. Mereka juga berasumsi pertempuran melawan Hamas sebagai step pertama pertempuran melawan Israel oleh NIIS
Tujuan dan strategi
Mulai sejak th. 2004, maksud paling utama grup itu yaitu pembentukan negara Islam Sunni. NIIS lebih tepatnya mau membangun suatu kekhalifahan, negara Islam yang di pimpin oleh pemerintahan keagamaan (religius) dibawah pemimpin agung—khalifah—yang dipercaya sebagai pengganti Nabi MuhammadPada bln. Juni 2014, NIIS menerbitkan dokumen yang mengklaim bahwa silsilah al-Baghdadi bisa dikilas balik sampai Muhammad Sesudah mendeklarasikan kekhalifahan baru pada tanggal 29 Juni, NIIS mengangkat al-Baghdadi sebagai khalifahnya. Sebagai khalifah, ia meminta seluruhnya Muslim patuh di semua dunia untuk berbaiat kepadanya sesuai sama fikih Islam
ISIL menguraikan maksud organisasinya dalam majalah Dabiq, yakni selalu memperluas kekuasaan serta kuasai dunia hingga :
Benderanya yang diberkati Allah... berkibar di ujung timur serta barat Bumi, menyemaikan benih-benih kebenaran serta keadilan Islam di semua dunia, serta mengakhiri kepalsuan serta tirani golongan jahiliyah tersesat sekalipun Amerika Serikat beserta koalisinya menampiknya.
Menurut wartawan Jerman Jürgen Todenhöfer yang menggunakan sepuluh hari berbarengan NIIS di Mosul, ia kerap mendengar seruan bahwa NIIS mau " kuasai dunia " serta seluruhnya yg tidak yakin dengan penafsiran Quran versus NIIS bakal dibunuh. Todenhöfer dikagetkan oleh kepercayaan beberapa anggota NIIS bahwa " seluruhnya agama yang menyepakati demokrasi mesti lenyap” serta " semangatnya yang mengagumkan " —termasuk semangat untuk membunuh " beberapa ratus juta " orang.
Peta yang menebar di Internet berkenaan sisa lokasi negara Islam di Eropa, Timur Tengah, serta Afrika sebagai tujuan pelebaran NIIS di buat oleh pendukung luar serta tak terkait resmi dengan NIIS.
Waktu kekhalifahan diproklamasikan, NIIS menyebutkan bahwa, " keabsahan seluruhnya keamiran, grup, negara, serta organisasi tak disadari lagi sesudah kekuasaan khilāfah meluas serta pasukannya tiba di lokasi mereka. " Itu adalah penolakan pada pemecahan lokasi di Timur Tengah yang didesain oleh negara-negara Eropa semasa Perang Dunia I melalui Kesepakatan Sykes–Picot
Strategi
Menurut Jason Burke, seseorang wartawan yang menulis perihal Salafisme Jihadi, maksud NIIS yaitu " meneror, mengerahkan, serta memecah iris ". Apabila diperinci lagi, maksud NIIS yaitu meneror untuk mengintimidasi warga sipil serta memaksa pemerintah musuh " memutuskan terburu-buru yang sesungguhnya tidak mau di ambil, " mengerahkan beberapa pendukungnya melalui rangkaian motivasi seperti serangan besar mematikan di negara musuh seperti serangan Paris November 2015, serta memecah iris dengan menghindari Muslim—khususnya di Barat—dari pemerintah naungannya hingga menambah citra NIIS. Diluar itu, NIIS juga " melenyapkan pihak netral dengan memaksa mereka berhimpun atau menghancurkan mereka "
Suatu artikel daring berjudul Management of Savagery (Idarat at Tawahoush) th. 2014, yang disebut-sebut punya pengaruh pada kemunculan NIISdan menuturkan kiat pembentukan kekhalifahan Islam baru, 196 merekomendasikan kiat serangan diluar negeri supaya beberapa pejuangnya :
Meragamkan serta memperluas serangan masalah pada musuh Salibis-Zionis di seluruhnya tempat didunia Islam, bahkan juga di luarnya apabila sangat mungkin, untuk mengacaukan usaha persekutuan musuh serta bikin mereka sangatlah capek.
Serangan teror pada bebrapa tujuan lunak seperti lokasi untuk berlibur bakal menambah biaya berbelanja keamanan yang lalu melemahkan " beberapa salibis ".
Jika suatu resor wisata yang dilindungi Salibis... terserang, seluruhnya resor wisata di seluruhnya negara didunia bakal diperketat keamanannya oleh pasukan penambahan hingga jumlah personilnya berlipat-lipat serta anggarannya naik mencolok,
sekalian memberikan inspirasi beberapa pemuda yang pada intinya penuh semangat serta enerjik. Teror seperti itu bakal :
berikan motivasi beberapa orang untuk geser ke lokasi kekuasaan kami, terlebih beberapa pemuda. ... Lantaran pemuda bangsa mempunyai semangat serta jiwa berontak yang sangatlah tinggi serta lebih dekat dengan karakter manusia yang paling basic.
Teror itu akan menyeret " Salibis " kedalam perseteruan militer yang serba kacau :
Kami berupaya mengungkap kekurangan kekuasaan Amerika Serikat yang terpusat dengan memaksa mereka meninggalkan perang psikologis melalui media serta perang melalui pihak ketiga hingga mereka mengambil keputusan untuk berperang dengan cara segera di lapangan.
Seseorang pengamat menyebutkan publikasi eksekusi massal serta pembunuhan warga sipil oleh NIIS sebagai sisi dari " gagasan yang berniat didesain untuk menimbulkan asumsi misi yang suci serta terhormat di kelompok pengikutnya, namun juga menggentarkan beberapa pihak yg tidak berbuat apa-apa dan musuhnya. " 197 Pengamat yang lain menyampaikan bahwa maksud publikasi itu yaitu " mematahkan " semangat beberapa masyarakat dibawah kekuasaannya dengan cara psikologis " untuk menanggung kesetiaan mutlak mereka lewat rasa takut serta intimidasi ", tetapi ketika yang berbarengan juag menghidupkan " rasa kebencian serta balas dendam " di kelompok musuhnya
Dokumen yang diketemukan sesudah kematian Samir Abd Muhammad al-Khlifawi, bekas kolonel dinas intelijen pasukan pertahanan hawa Saddam Hussein serta " kepala kiat " NIIS, merincikan gagasan penaklukan Suriah utara oleh NIIS yang sangat mungkin " gerakan grup itu ke Irak ". Al-Khlifawi mengusulkan penyusupan mata-mata ke lokasi yang akan dikuasai. Mata-mata itu bakal mencari " info sebanyak-banyaknya perihal kota targetnya : Siapa yang tinggal disana, siapa yang berkuasa, keluarga mana yang patuh agamanya, pengikut mazhab Islam manakah mereka, berapakah banyak masjid disana, siapa imamnya, berapakah banyak istri serta anak-anaknya, serta berapakah umur mereka. " Sesudah diintai, terjadi pembunuhan serta penculikan yang " melenyapkan tiap-tiap orang yang punya potensi jadi pemimpin atau oposisi ". Di Raqqa, sesudah pasukan pemberontak mengusir pasukan Assad, NIIS menyusup ke kota itu, lantas " pertama-tama beberapa puluh orang hilang, lalu beberapa ratus orang hilang. "
Selama ini tak di ketahui keterlibatan NIIS dalam penyelesaian perseteruan apa pun. Pada musim gugur 2015, mediator Irlandia, Jonathan Galway-Jackson, meminta pemimpin oposisi anti-perang di Britania Raya, Jeremy Corbyn, untuk membuat gagasan " perundingan diplomatik jalur ke-2 " di INCORE, Irlandia, yang melibatkan seluruhnya pihak, termasuk juga perwakilan politik NIIS.
Misi kekhalifahan dunia
Di Irak serta Suriah, NIIS memakai pembagian administratif yang telah ada untuk membenahi wilayahnya. NIIS menyebutkan pembagian administratifnya lokasi atau propinsi. 200 Pada Juni 2015, NIIS membangun cabang resmi di Libya, Mesir (Semenanjung Sinai), Arab Saudi, Yaman, Aljazair, Afghanistan, Pakistan, Nigeria, serta Kaukasus Utara. Diluar Irak serta Suriah, NIIS cuma kuasai lokasi di Sinai, Afghanistan, serta Libya. NIIS juga mempunyai anggota di Maroko, Lebanon, Yordania, Turki, serta Israel, tetapi tak membangun cabang resmi disana.
Propinsi Libya
NIIS membagi Libya jadi tiga propinsi bersejarah. Mereka mengklaim lokasi Cyrenaica di timur, Fezzan di selatan, serta Tripolitania di barat, seputar ibu kota Tripoli.
Pada tanggal 5 Oktober 2014, Dewan Syura Pemuda Islam serta militan yang lain di Libya berhimpun serta membuat Propinsi Cyrenaica. NIIS cabang Libya adalah cabang yang paling aktif serta berhasil diluar Irak serta Suriah. NIIS lebih aktif di seputaran Derna serta Sirte, kampung halaman Gaddafi.
Tanggal 4 Januari 2015, pasukan NIIS di Libya kuasai pedesaan timur Sabha serta mengeksekusi 14 tentara Libya Mereka pernah kuasai beberapa Derna saat sebelum terusir pada pertengahan 2015 Laporan dari Sirte memberikan indikasi bahwa militan NIIS yang diletakkan disana adalah kombinasi militan asing serta loyalis eks-Gaddafi. Pasukan pro-Dawn yang terkait dengan Misrata serta Operasi Dawn ikut serta pertempuran melawan militan NI di Sirte. perlu referensiPertempuran pada pasukan Libya Dawn serta militan NIIS juga berlangsung di Daheera, samping barat Sirte, serta Harawa, samping timur Sirte.
Sumber yang belum di konfirmasi mengklaim bahwa NIIS memakai pangkalannya di Libya untuk menyelundupkan anggota-anggotanya ke Uni Eropa dengan berpura-pura jadi pengungsi.
Propinsi Sinai
Tanggal 10 November 2014, banyak anggota Ansar Bait al-Maqdis yang berbaiat pada al-BaghdadiSetelah ini, NIIS membangun Propinsi Sinai (Wilayat Sinai). NIIS cabang Sinai diprediksikan mempunyai 1. 000–2. 000 anggota. NIIS cabang Sinai juga beroperasi di Jalur Gaza dengan nama Negara Islam di GazaTanggal 19 Agustus 2015, beberapa anggota NIIS mengebom markas pasukan keamanan Mesir di Kairo utara. Serangan itu melukai 30 orang. NIIS juga disangka sebagai dalang jatuhnya Metrojet Penerbangan 9268 yang menewaskan 224 penumpangnya. NIIS mengakui bertanggungjawab atas serangan itu melalui rekaman video, tetapi pemerintah Mesir menyanggah klaim NIIS.
Propinsi Aljazair
Beberapa anggota Jund al-Khilafah berbaiat pada NIIS pada bln. September 2014. NIIS di Aljazair mulai memperoleh perhatian sesudah mereka memenggal wisatawan Perancis, Herve Gourdel, bln. September 2014. Mulai sejak waktu ini, grup itu tak terdengar lagi beritanya. Pemimpinnya, Khalid Abu-Sulayman, dilaporkan tewas disebabkan serangan pasukan Aljazair pada Desember 2014.
Propinsi Khorasan
Khorasan
Tanggal 26 Januari 2015, Propinsi Khorasan (Wilayat Khorasan) didirikan. Hafiz Saeed Khan diangkat sebagai Wāli (gubernur) serta Abdul Rauf diangkat sebagai wakilnya sesudah keduanya berbaiat pada al-Baghdadi. Nama Khorasan merujuk pada lokasi lama yang meliputi Afghanistan, Pakistan, serta " daerah sekitarnya ".
Pada tanggal 9 Februari 2015, Mullah Abdul Rauf tewas disebabkan serangan hawa NATO. Tanggal 18 Maret 2015, Hafiz Wahidi, pengganti wakil amir NIIS di Afghanistan, berbarengan sembilan militan NIIS yang lain tewas disebabkan serangan Angkatan Bersenjata Afghanistan. Pada bln. Juni, Reuters terima laporan bahwa beberapa desa di sebagian distrik Propinsi Nangarhar, Afghanistan, sudah diduduki oleh NIIS. Tanggal 10 Juli 2015, Hafiz Saeed Khan, amir Propinsi Khorasan NIIS, diberitakan tewas dalam serangan pesawat nirawak A. S. di Afghanistan timur. Propinsi Khorasan melaunching pesan audio yang diklaim sebagai nada Hafiz Saeed Khan pada tanggal 13 Juli 2015, 229 serta ia dijatuhi sanksi oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat pada tanggal 29 September 2015.
Propinsi Yaman
Pada tanggal 13 November 2014, militan tidak di kenal di Yaman berbaiat pada NIIS. 224 Pada bln. Desember 2014, NIIS telah mempunyai anggota aktif di Yaman. NIIS serta al-Qaeda di Jazirah Arab (AQAP) berebut anggota di Yaman. Pada Februari 2015, diberitakan bahwa beberapa anggota Ansar al-Sharia di Yaman berpisah dari AQAP serta berbaiat pada NIIS. Waktu Perang Saudara Yaman pecah bln. Maret 2015, sekurang-kurangnya tujuh propinsi NIIS yang perbatasannya ikuti propinsi Yaman mengakui bertanggungjawab atas serangan pada pasukan Houthi, termasuk juga Propinsi Hadhramaut, Shabwah, serta Sana'a.
Houthi Syi'ah (Komite Revolusi) adalah musuh paling utama NIIS cabang Yaman. Amerika Serikat mensupport intervensi pimpinan Arab Saudi di Yaman melawan pasukan Houthi, namun banyak anggota U. S. SOCOM yang mensupport Houthi lantaran mereka dikira dapat menekan mundur al-Qaeda serta NIIS di Yaman, " suatu hal yg tidak dapat dikerjakan oleh beberapa ratus serangan pesawat nirawak A. S. serta penasihat militer Yaman ". The Guardian melaporkan bahwa " cuma NIIS serta al-Qaeda yang mengambil untung dari perseteruan yang sudah memecah-belah Yaman serta bikin 20 juta orang memerlukan pertolongan darurat. "
Propinsi Afrika Barat
Pada tanggal 7 Maret 2015, pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau berbaiat pada Negara Islam Irak serta Syam lewat pesan audio yang diantar di account Twitter Boko Haram Tanggal 12 Maret 2015, juru bicara NIIS Abu Mohammad al-Adnani melaunching pesan audio yang berisi terima baiat Boko Haram serta menyebutnya sebagai pelebaran lokasi NIIS di Afrika Barat. 5 Material NIIS yang terbit bln. Maret 2015 mencantumkan bahwa anggota Boko Haram yaitu sisi dari Wilayat Gharb Afriqiya (Propinsi Afrika Barat).
Propinsi Kaukasus Utara
Beberapa komandan Keamiran Kaukasus di Chechnya serta Dagestan berbaiat pada NIIS pada akhir 2014 serta awal 2015. Pada tanggal 23 Juni 2015, juru bicara NIIS Abu Mohammad al-Adnani terima baiat Kaukasus serta menginformasikan pembentukan Propinsi Kaukasus (Wilayat al-Qawqaz) dibawah kepemimpinan Rustam Asildarov.
Asia Tenggara
Pada tanggal 23 Juli 2014, pemimpin Abu Sayyaf, Isnilon Totoni Hapilon, di Filipina berbaiat pada Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin NIIS Pada September 2014, grup itu mulai menculik orang untuk disuruhi tebusan atas nama NIIS
Pendukung
Warga Irak serta Suriah
Menurut laporan Reuters yang mengutip sumber " ideolog jihadis ", 90% pejuang NIIS di Irak yaitu warga Irak serta 70% pejuang di Suriah yaitu warga Suriah. Artikel itu menyebutkan bahwa grup itu mempunyai 40. 000 pejuang serta 60. 000 pendukung di Irak serta Suriah
Warga asing
Menurut laporan Dewan Keamanan PBB bln. Maret 2015, 22. 000 pejuang asing dari 100 negara sudah pergi ke Suriah serta Irak, beberapa besar akan mensupport NIIS. Laporan itu memperingatkan bahwa Suriah serta Irak sudah jadi " tempat pendidikan ekstremis step akhir ". Pada pertengahan 2014, pemimpin NIIS Abu Bakr al-Baghdadi menyerukan, " Berangkatlah, wahai umat Islam, ke negaramu... "
Laporan PBB bln. Mei 2015 tunjukkan bahwa 25. 000 " pejuang teroris asing " dari 100 negara sudah berhimpun dengan beragam grup " Islamis ". Banyak salah satunya yang bekerja untuk NIIS atau al-Qaeda.
Grup pendukung
Terrorism Research and Analysis Consortium (TRAC) mengidentifikasi 60 grup jihadis di 30 negara yang sudah berbaiat atau mensupport NIIS per November 2014. Kelompok-kelompok itu pada awal mulanya berafiliasi dengan al-Qaeda hingga tunjukkan ada peralihan kepemimpinan jihad global ke NIIS
Kelompok-kelompok tersebut sudah menyebutkan dukungannya pada NIIS :
Pelanggaran HAM dan kejahatan perang
- Penindasan agama dan kelompok minoritas
- Perlakuan warga sipil
- Tentara anak
- Kekerasan dan perbudakan seksual
- Serangan terhadap wartawan
- Pemenggalan dan eksekusi massal
- Penggunaan senjata kimia
- Penghancuran warisan budaya dan agama
Inilah berita yang bisa didapatkan Daftarsabungayam untuk para pembaca setia kami.
Salam admin Daftarsabungayam
Untuk pendaftaran silahkan isi data -data yang kami minta dibawah ini, apabila ada kesulitan anda bisa bertanya langsung di Live Chat, Terima kasih sudah mau bergabung dengan kami.
bergabung dengan kami.